Senin, 30 Agustus 2016
Maret-Agustus 2016 saya tidak perlu masuk ke kantor (tapi di gaji si....). Untuk apalagi kalo bukan les bahasa Inggris. Beasiswa SPIRIT ini menurut saya kompletnya luar biasa, dari les, tes sampe daftar semua mua dicover lhoo.. Saya cuma modal ikut tes doang di awal, habis lulus, tim SPIRIT sudah ngatur semua.
Disaat teman2 kantor saya cuma 3 bulan les, saya kedapetan les 6 bulan, kenapa ?? karena nilai TOEFL saya dibawah 550, haha...(bangga karena ga ngantor 6 bulan). Untuk batch saya, ada 160 an orang lolos, yang mana 103 bersama saya les 6 bulan.. Kami kebagian les di Inlingua, apa itu?? Yak saya juga baru tau, ini tempat les inggris yang khusus untuk pre departure macam kami ini. Kebetulan lokasinya agak-agak jauh (kalo dari kos saya di Tebet), yaitu di Puri Indah, Jakarta Barat. Akhirnya saya sampe harus pindah kos biar deket.
Ngapain aja 6 bulan itu?? "ya les inggris laaah"
Kami kembali seperti anak sekolah, berangkat jam 8 pulang jam 16. Di Inlingua kelas dibagi menjadi beberapa bagian.. Kebetulan saya ditempatkan di kelas C (Cambridge), yang berarti nilai TOEFL tengah2 (520-530).. Hari kedua masuk, kami harus ikut tes IELTS, katanya hasil tes ini dipake untuk pembagian kelas berikutnya agar tidak bervariasi penyebaran kemampuannya.. Di Cambridge, saya belajar Inggris Dasar selama 2 minggu, sembari menunggu pembagian kelas baru sesuai tes IELTS. Hasilnya ga mengejutkan, 4,5 itu skor IELTS pertama saya...haha... dan 2 bulan kelas IELTS pun di mulai. Dengan modal 4,5 itu, saya bisa naik pangkat dari kelas C ke kelas B (Berlin).
Disini kami ditarget untuk mencapai IELTS 6,5 minimal, sesuai requirement Universitas, haha...Hard but not imposible... IELTS tes sendiri dibagi menjadi 4 bagian, LISTENING, READING, WRITING dan SPEAKING. Kalo yang belum pernah tes IELTS, dan pernahnya TOEFL sahaja pasti kaget liat jenis soalnya.. Ga cuma pilihan ganda, ada juga soal isiannya..jujur awal2 saya siyoook beraat. Belum lagi WRITINGnya yang topiknya kadang susah dan SPEAKING nya langsung dengan Native Speaker. Untung guru2 di Inlingua sangat membantu perkembangan kami, tips mereka joss tenan.. Kelas saya diberi 2 native teacher, one for Speaking (Nate) and one for Writing (Barry).. Nate dari Amrik lho, lucu si walo kadang garing tapi tips buat Speakingnya manjur bangeet, mungkin karena dia dulu examiner IELTS juga. Terus ada Barry, hmm, a British man, galak, strict, jadul, misterius dan jarang senyum.. sepertinya banyak yang trauma dengan Barry, tapi saya ambil positifnya aja dan mempraktekkan tips Writing dari dia.. Yang Indonesia juga baik, ada Ms Tessa for reading and Ms Amy for Listening. They were also helpful.. Tiap hari kami dicekokin IELTS dan IELTS...
Berikut link semua buku untuk IELTS via google drive..
Berikut link semua buku untuk IELTS via google drive..
Berliners
Dan tes IELTS bisa diadakan di Inlingua (mungkin karena kita banyakan), kita tidak perlu jauh2 daftar ke IDP atau British Council (BC).. Oh ya di Indonesia, tes IELTS resmi cuma ada di beberapa lembaga aja, seperti IDP, BC atau IALF.. Harga tes IELTS cukup menguras kantong, sekali tes $250, setara Rp 2.740.000.. jadi kalo mau tes, bener2 kudu persiapan yaa... Alhamdulillah SPIRIT mengcover 2 kali tes IELTS.. Tes IELTS pertama saya tanggal 30 April 2016.. For Listening, menurut saya cukup sulit, terutama pilihan ganda, entah kenapa saya jadi prefer soal isian daripada pilihan ganda. Saya lemah banget untuk Listening, dan di IELTS semua jawaban tidak ada yang sama dengan pilihan gandanya, tapi kita harus tau sinonim atau padanan kata yang dimaksud. Reading part ga terlalu sulit kalo pinter ngatur waktu, tapi kita diberi 3 jenis essay panjang, dan diberi waktu cuma 1 jam untuk menyelesaikannya. Kunci disini, kita tidak boleh terlena hanya di satu essay saja. Sama halnya dengan WRITING part, kita diberi waktu 1 jam, untuk mengerjakan 2 essay, pertama tentang deskripsi grafik atau tabel (150 kata) dan kedua essay tentang opini kita ke suatu hal (250 kata).. Setelah 2,5 jam berkutat dengan ujian serius, kita harus menunggu giliran kita untuk SPEAKING tes karena examinernya cuma 1 guys.. Saya antri lebih dari 3 jam.. Tes SPEAKING paling hanya 5 menit, tapi, menentukan segalanyaa... Waktu itu examiner saya orang keturunan China, kayanya agak sakit soalnya suaranya nyaris tak jelas (atau saya yang bud*g)...saya dikasi topik tentang "Memory", ya susah2 gampang.. 2 menit saya harus mendeskripsikan tentang Foto yang berkesan untuk saya.. cuma saya agak nyesek pas keluar, karena grogi jadi tidak bisa mengeluarkan apa yg di otak semaksimal mungkin..
Hasil tes saya keluar tanggal 7 Mei 2016, tapi karena saya merasa ragu dengan hasil di tes pertama, saya memutuskan untuk daftar tes kedua tanggal 21 Mei 2016. Saat itu, daftar tes IELTS cukup sulit karena sepertinya semua orang yang bersiap sekolah ke luar negeri juga tes IELST di waktu2 yang sama dengan saya.. jadi banyak yang full.. tes ielts ini cuma ada di weekend sahaja..kenapa?? saya mikirnya mungkin nunggu bulenya libur kerja kaaan...
Tanggal 7 Mei 2016, hasil saya keluar dan saya mendapat Skor IELTS 7, Listening 7, Reading 7.5, Writing 6.5 dan Speaking 6.5.. Oh ya skor listening overall ini pembulatan ke atas untuk masing2 skor yaa...Saya bersyukur sekali dengan hasil yang saya dapat, dan saya bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya untuk menyelesaikan pendaftaran ke universitas.
Hasil tes kedua saya ?? Haha, jangan ditanya... jelas melorot, Overall cuma 6.5.. Kadang niat dan keteguhan hati diperlukan untuk hasil maksimal... Berkesan sekali kegiatan di Inlingua, diakhir ada cooking competition dan grup saya menaaang... Kami mendapat hadiah puluhan dvd asli dari Barry (he's not that bad..:))
Cooking competition